Sejagatnews.com | Rohul – Pasir Pengaraian – Setelah melalui tahapan edukasi di Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan teknologi, sebanyak 22 orang guru Rohul telah dinyatakan lulus sebagai guru penggerak. Untuk tingkat SD 11 orang, dan 11 orang tingkat SMP.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Rohul, Margono S. Sos MSi melalui Kepala Bidang SMP, Dafri S.A.g kepada wartawan, 22 orang guru yang telah mendapatkan sertifikat sebagai guru penggerak ini kedepan harus mampu mengembangkan pendidikan sesuai dengan kemajuan dan perkembangan teknologi.
Guru penggerak ini juga diharapkan sebagai inovator untuk peningkatan mutu dan kualitas pendidikan di Negeri Seribu Suluk tersebut.
“Perkembangan teknologi dibidang pendidikan setiap tahun selalu mengalami kemajuan dan perkembangan, hadirnya 22 orang guru pengerak ini hendaknya mampu mengikuti perkembangan teknologi, Maka sangat penting kita dorong para guru penggerak ini dapat menularkan ilmunya bagi sekolah sekolah yang ada di Kabupaten Rohul,” jelas Dafri, Jumat (24/03/2023)
Guru penggerak ini, tambah Dafri, merupakan program Nasional dengan sasaran menjadi guru-guru yang kompeten dan mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Untuk itu, Kemdikbud telah merancang program ini dengan sedemikian rupa agar terjadi akselerasi mutu pendidikan dari waktu ke waktu
“Maka guru penggerak yang ada di sekolahnya masing-masing adalah ujung tombak dari perubahan yang diinginkan,” harap Dafri.
Peran guru penggerak ini bisa menjadi agen-agen perubahan di tempat ia mengajar, menjadi pemimpin pembelajaran, mampu menggerakkan komunitas pendidikan seperti KKG, MGMP dan sejenisnya.
Dengan bekal tersebut, guru penggerak harus mampu meningkatkan kapasitas dirinya. Dan merekalah tempat bertanya bagi guru-guru lainnya. Dengan membagikan ilmu yang dimiliki, artinya ia mendidik diri sendiri menjadi pribadi yang rendah hati dan ikhlas berbagi ilmu.**(Diki Andi/ Handoko)