Sejagatnews.com | Rokan Hilir – Ketua APDESI Kabupaten Rokan Hilir, Azlita M.Keb, akhirnya angkat bicara menyikapi pemberitaan sejumlah media yang menyebut adanya dugaan monopoli dan pengaturan proyek dana desa untuk kerja sama media. Menurutnya, tudingan tersebut sangat tidak berdasar dan sarat dengan nuansa tendensius.
Dua berita yang menjadi sorotan belakangan ini berasal dari media berbeda, dengan wartawan berinisial RD dan AM. Dalam narasinya, kedua media itu menyebut adanya aroma nepotisme dan monopoli anggaran media yang disebut-sebut mencapai Rp10 juta per kepenghuluan.
Namun, Azlita membantah keras tuduhan tersebut. Ia menyebut bahwa kerja sama antara media dan kepenghuluan merupakan hasil komunikasi panjang yang telah berlangsung sejak 2024.
“Puluhan media sudah lama menjalin komunikasi baik dengan kepenghuluan. Tidak ada yang mendadak atau tiba-tiba. Semua berlangsung secara profesional dan tidak melanggar hukum,” ujar Azlita saat dikonfirmasi pada Senin (21/7/2025).
Azlita menjelaskan bahwa APDESI tidak memiliki wewenang untuk mengatur anggaran dana desa. Keputusan kerja sama sepenuhnya merupakan hak masing-masing kepenghuluan, sesuai dengan kebutuhan dan hubungan yang mereka bangun bersama pihak media.
“APDESI itu organisasi, bukan pemilik dana. Kepenghuluan yang punya anggaran, dan mereka yang memutuskan kerja sama dengan media mana pun. Jangan tuduh sembarangan,” tegasnya.
Ia juga menyinggung pentingnya etika jurnalistik dan integritas dalam menyampaikan informasi ke publik. Menurutnya, media seharusnya berperan sebagai mitra kritis yang membangun, bukan menebar opini yang tidak berdasar.
“Kalau niatnya membangun, mari kita duduk bersama. Tapi jangan buat opini yang justru merusak citra dan semangat kolaborasi,” tambahnya.
Di sisi lain, awak media ini mencoba menghubungi wartawan RD dan AM untuk meminta klarifikasi atas pemberitaan mereka. Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan yang diberikan.
Azlita berharap polemik ini bisa menjadi pembelajaran bagi semua pihak agar komunikasi dan kerja sama dapat terus dibangun secara positif.
“Kami terbuka untuk siapa saja, asalkan sesuai aturan dan niatnya baik. Jangan hanya karena tidak diajak kerja sama lalu menyerang dengan berita yang tidak akurat. Bangunlah mindset jangka panjang,” pungkasnya.
*redaksi









