Sejagatnews.com | BAGANSIAPIAPI – Indonesia semakin menunjukkan kemajuan di dunia teknologi informasi dengan naiknya peringkat 77 dari 193 negara dalam Indeks SPBE di tahun 2022 berdasarkan penilaian United Nation. Salah satu daerah yang turut berupaya meningkatkan teknologi dan jangkauan internet di desa-desa adalah Rokan Hilir,.
Meskipun Rokan Hilir menempati peringkat terendah dalam indeks Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), pemerintah akan senantiasa berupaya melakukan kerjasama dengan provider internet maupun dengan anggota DPRD melalui anggaran dana Pokir serta berbagai inisiatif lainnya. Tujuannya, adalah untuk mengatasi masalah jangkauan internet serta mempercepat kemajuan teknologi di daerah tersebut.
” Kita jangan tertinggal. Makanya saya berpikir Rokan Hilir harus melakukan lompatan besar didalam dunia tekhnologi informasi. Walaupun kita tinggal di desa kita harus yakin kita bisa,” kata Kadiskominfotik Rokan Hilir, Indra Gunawan, SE, MH saat menjadi narasumber pelatihan penggunaan aplikasi Sikoncang dihadapan seluruh admin desa se-kabupaten Rokan Hilir baru-baru ini.
Menurut Indra, salah satu inisiatif yang tengah digalakkan oleh Diskominfo Rokan Hilir adalah program internet murah yang akan segera diluncurkan pada bulan Maret mendatang didesa Bangko Mukti kecamatan Rimba Melintang. Program ini akan diperluas ke berbagai desa di Rokan Hilir untuk memberikan akses internet yang lebih mudah dan terjangkau bagi masyarakat.
Selain itu, Diskominfo juga tengah berupaya untuk membangun tower sederhana di daerah yang masih belum terjangkau sinyal internet, dengan harapan dapat membantu memperluas jangkauan internet di daerah tersebut. Dalam rangka meningkatkan kemajuan teknologi di desa-desa, Diskominfo juga akan memfasilitasi pembuatan email resmi bagi pemerintahan desa dan website resmi bagi seluruh desa di Rokan Hilir sesuai dengan amanat Undang-Undang No 6 tahun 2014.
Tak hanya itu, Rokan Hilir juga memiliki visi dalam menerapkan Indeks SPBE yang terintegrasi mulai dari level desa, kecamatan, kabupaten, hingga tingkat nasional. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah pusat dalam menciptakan Indonesia sebagai negara yang memiliki sistem informasi yang efektif dan efisien.
Salah satu contoh nyata dari visi tersebut adalah penerapan Satelit Nusantara Republik Indonesia (Satria) yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Dengan hadirnya Satria, diharapkan seluruh masyarakat Indonesia dapat menikmati layanan internet yang terjangkau dan berkualitas, tanpa terkendala oleh jarak atau wilayah terpencil.
“Tentu saja, upaya ini membutuhkan investasi yang besar dan sumber daya manusia yang memadai, namun Rokan Hilir dan pemerintah pusat berkomitmen untuk terus berupaya menuju Indonesia yang lebih maju dalam teknologi informasi dan digitalisasi,” kata Indra.
Selain itu, lanjut Indra, pemerintah juga mendorong masyarakat untuk menggunakan teknologi informasi dan melakukan aktivitas daring untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi di berbagai sektor, seperti pertanian, perdagangan, dan pendidikan. Semua upaya ini diharapkan dapat mengangkat marwah Rokan Hilir dalam kancah teknologi informasi, serta mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Diskominfo Rokan Hilir juga menggagas program Desa Cerdas berbasis elektronik yang terintegrasi dengan Indeks Standar Pelayanan Elektronik (SPBE). Program ini dimulai dari level desa, kecamatan, kabupaten, hingga tingkat nasional dengan tujuan meningkatkan kualitas pelayanan publik melalui penggunaan teknologi informasi.
Penerapan SPBE di Indonesia sendiri sudah mulai terlihat hasilnya, terbukti dengan naiknya peringkat Indonesia dari peringkat 107 pada tahun 2018 menjadi peringkat 77 pada tahun 2022, serta adanya Kepres 39 tahun 2009 tentang Satu Data Nasional yang memungkinkan seluruh data di Indonesia terintegrasi mulai dari tingkat keluarga hingga tingkat nasional. Dengan terus meningkatkan infrastruktur dan penerapan teknologi informasi, Rokan Hilir diharapkan dapat mengikuti jejak kesuksesan ini dan menjadi salah satu kawasan strategis dalam pemanfaatan teknologi informasi untuk mendukung pembangunan daerah.
Namun, tantangan dalam penerapan teknologi informasi di Rokan Hilir masih cukup besar. Masih banyak lokasi di Rokan Hilir yang belum terjangkau oleh jaringan internet dan telepon seluler. Menurut data, masih ada 67 lokasi di Rokan Hilir yang belum memiliki akses internet dan telepon seluler.
Selain itu, Diskominfo Rokan Hilir juga berupaya untuk membangun kemampuan sumber daya manusia yang memadai di bidang teknologi informasi. Hal ini dilakukan agar masyarakat Rokan Hilir tidak hanya menjadi pengguna teknologi informasi, namun juga mampu menghasilkan teknologi informasi yang dapat bermanfaat bagi masyarakat luas.
Di sinilah peran Kepres 39 tahun 2009 tentang Satu Data Nasional menjadi penting, karena dengan adanya data yang terintegrasi dari tingkat desa hingga nasional, akan mempermudah pengembangan teknologi informasi dan aplikasi yang dapat diaplikasikan untuk kepentingan masyarakat. Dengan demikian, Rokan Hilir dapat menjadi daerah yang maju di bidang teknologi informasi dan ikut berkontribusi dalam kemajuan bangsa secara keseluruhan.
Dengan begitu, Rokan Hilir memiliki peluang besar untuk mengembangkan potensi teknologi informasinya dan terus bersaing di era digital ini. Seluruh masyarakat di Rokan Hilir pun diharapkan dapat ikut berpartisipasi dalam mengembangkan teknologi informasi dengan memanfaatkan program-program yang telah disediakan.
“Melalui sinergi dan kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat, Rokan Hilir dapat mewujudkan visi sebagai daerah yang berbasis teknologi informasi yang maju dan berdaya saing tinggi,” tutupnya. (IKP/Diskominfotiks)